Tim
Pengabdian Kepada Masyarakat Keluarga Mahasiswa Politeknik Negeri Bandung (TIM
PKM KEMA POLBAN) adalah suatu tim pergerakan yang dibentuk dan didirikan oleh
mahasiswa POLBAN dengan misi untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat
oleh para mahasiswa POLBAN, sesuai dengan salah satu amanat Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nomor 20 Tahun 2003 dimana perguruan Tinggi berkewajiban
tidak hanya menyelenggarakan pendidikan dan penelitian, tetapi juga pengabdian
kepada masyarakat.
Gerakan
ini sendiri merupakan bentuk tindak lanjut dari inisiasi bersama beberapa
mahasiswa POLBAN terutama Badan Eksekutif Mahasiswa Politeknik Negeri Bandung
2010 yang diketuai oleh Ahmad Barkah, ditengah kurangnya kegiatan mahasiswa
POLBAN yang berorientasi pada pengabdian kepada masyarakat. Bak gayung
bersambut pada saat itu juga Ahmad Barkah bersama timnya berkesempatan
mengikuti seminar tentang Community Development dan Gerakan Mahasiswa Peduli
Masyarakat Indonesia (GMPMI) khususnya pengelolaan Desa Binaan. Lebih
membanggakan BEMA POLBAN akhirnya mendapatkan dana hibah dari Gubernur Jawa
Barat untuk merealisasikan ide pengabdian kepada masyarakatnya. Hal tersebut
semakin menambah semangat dan modal awal bagi inisiator TIM PKM untuk merealisasikan
idenya menjadi sebuah gerakan nyata.
Setelah
persiapan dan perumusan strategi dengan memanfaatkan suntikan dana tadi, pada
April 2011 BEMA POLBAN meresmikan Tim PKM dibawah koordinasi Departemen Luar
Kampus BEMA POLBAN dengan program kerja perdana yaitu Rupin atau Rumah Pintar.
Rupin sendiri adalah wadah dan tempat bagi mahasiswa POLBAN khususnya relawan
Tim PKM untuk berbagi ilmu dengan sasaran murid-murid sekolah dasar melalui
berbagai macam kegiatan dan media pembelajaran. Pada awalnya rupin hanya
memiliki satu jenis program utama yaitu Rupin Ciwaruga dimana kegiatan utamanya
meliputi perpustakaan umum, kegiatan belajar mengajar dan membantu adik-adik
sekolah dasar di daerah Ciwaruga dalam mengerjakan tugas sekolah mereka. Namun,
seiring berjalanya waktu Rupin pun berkembang dengan menambah satu program lagi
yang dinamakan Rupin eksternal atau biasa disebut Rupin On The Road. Rupin on
The road sendiri ditujukan untuk anak-anak sekolah dasar di daerah luar
Ciwaruga dengan berbagai kegiatan meliputi out bond, permainan edukatif, dan trauma
healing.
Dengan
suksesnya program TIM PKM khususnya Rupin akhirnya pada 2012, dibentuklah dua
program kerja sekaligus divisi baru yaitu Book For Jabar (BFJ) dan
Mahasiswa Tanggap Bencana (Mahagana).
Keselarasan,
kesinambungan serta kerjasama dari ketiga divisi program Tim PKM adalah hal
yang mutlak diperlukan. Dan hal ini juga yang dipraktikkan dalam menjalankan
Tim PKM, contohnya saja adalah Rupin On The Road umumnya dilaksanakan pada saat
eksekusi Book For Jabar. Hal ini dilakukan agar program berjalan lebih
menyenangkan dan anak-anak yang berada di sekolah tersebut mendapatkan pengetahuan
lebih melalui permainan edukatif, sementara relawan Tim PKM membangunkan mereka
fasilitas perpustakaan yang layak. Beberapa bulan setelah eksekusi awal, Tim
PKM akan melakukan pengawasan dengan cara survei langsung untuk memantau
kondisi perpustakaan yang telah dibuat, mulai dari kondisi, jumlah, serta
lingkungan perpustakaan.
Sampai
dengan saat ini sudah banyak sekolah dan daerah bencana yang mendapatkan
bantuan dari Tim PKM POLBAN dengan ketiga programnya tadi, antara lain untuk
program Book For Jabar adalah Desa Cisingkur Pangalengan, SDN Cikendung
Kabupaten Subang, SDN 1 Lembang Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat, SDN
cioga Kabupaten Tasikmalaya, SDN Kemang Kabupaten Cianjur, dan SDN Ciwangi 3
Kabupaten Garut. Sedangkan untuk program Mahagana beserta kegiatan Rupin On The
Road adalah daerah Pangalengan, Majalengka, Kabupaten Garut, Cigalontang
Tasikmalaya, Baleendah Kabupaten Bandung, Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung
Barat, Kecamatan Pamanukan Kabupaten Subang, Kecamatan Jatibarang Kabupaten
Indramayu, dan Kecamatan Cireunghas Sukabumi.
Seiring
perkembangan dan kebutuhan yang ada akhirnya pada Februari 2015, Tim PKM KEMA
POLBAN melalui sidang istimewa memutuskan untuk memisahkan diri dari BEM KEMA
POLBAN dan menjadi komunitas eksternal dengan nama Tim PKM (tanpa penulisan
POLBAN sesuai UU organisasi Eksternal POLBAN dan konsultasi dengan MPM POLBAN).
Dengan perubahan ini, perubahan struktur organisasi pun disusun walau tidak
mengubah misi dan kegiatan utama di dalamnya. Pemisahan ini juga dimaksudkan
untuk mempersiapkan Tim PKM untuk mengajukan diri sebagai salah satu UKM di
POLBAN dengan lebih mendalam dan komprehensif.
Tim
Pengabdian Kepada Masyarakat Keluarga Mahasiswa Politeknik Negeri Bandung (TIM
PKM KEMA POLBAN) adalah suatu tim pergerakan yang dibentuk dan didirikan oleh
mahasiswa POLBAN dengan misi untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat
oleh para mahasiswa POLBAN, sesuai dengan salah satu amanat Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nomor 20 Tahun 2003 dimana perguruan Tinggi berkewajiban
tidak hanya menyelenggarakan pendidikan dan penelitian, tetapi juga pengabdian
kepada masyarakat.
Gerakan
ini sendiri merupakan bentuk tindak lanjut dari inisiasi bersama beberapa
mahasiswa POLBAN terutama Badan Eksekutif Mahasiswa Politeknik Negeri Bandung
2010 yang diketuai oleh Ahmad Barkah, ditengah kurangnya kegiatan mahasiswa
POLBAN yang berorientasi pada pengabdian kepada masyarakat. Bak gayung
bersambut pada saat itu juga Ahmad Barkah bersama timnya berkesempatan
mengikuti seminar tentang Community Development dan Gerakan Mahasiswa Peduli
Masyarakat Indonesia (GMPMI) khususnya pengelolaan Desa Binaan. Lebih
membanggakan BEMA POLBAN akhirnya mendapatkan dana hibah dari Gubernur Jawa
Barat untuk merealisasikan ide pengabdian kepada masyarakatnya. Hal tersebut
semakin menambah semangat dan modal awal bagi inisiator TIM PKM untuk merealisasikan
idenya menjadi sebuah gerakan nyata.
Setelah
persiapan dan perumusan strategi dengan memanfaatkan suntikan dana tadi, pada
April 2011 BEMA POLBAN meresmikan Tim PKM dibawah koordinasi Departemen Luar
Kampus BEMA POLBAN dengan program kerja perdana yaitu Rupin atau Rumah Pintar.
Rupin sendiri adalah wadah dan tempat bagi mahasiswa POLBAN khususnya relawan
Tim PKM untuk berbagi ilmu dengan sasaran murid-murid sekolah dasar melalui
berbagai macam kegiatan dan media pembelajaran. Pada awalnya rupin hanya
memiliki satu jenis program utama yaitu Rupin Ciwaruga dimana kegiatan utamanya
meliputi perpustakaan umum, kegiatan belajar mengajar dan membantu adik-adik
sekolah dasar di daerah Ciwaruga dalam mengerjakan tugas sekolah mereka. Namun,
seiring berjalanya waktu Rupin pun berkembang dengan menambah satu program lagi
yang dinamakan Rupin eksternal atau biasa disebut Rupin On The Road. Rupin on
The road sendiri ditujukan untuk anak-anak sekolah dasar di daerah luar
Ciwaruga dengan berbagai kegiatan meliputi out bond, permainan edukatif, dan trauma
healing.
Dengan
suksesnya program TIM PKM khususnya Rupin akhirnya pada 2012, dibentuklah dua
program kerja sekaligus divisi baru yaitu Book For Jabar (BFJ) dan
Mahasiswa Tanggap Bencana (Mahagana).
Keselarasan,
kesinambungan serta kerjasama dari ketiga divisi program Tim PKM adalah hal
yang mutlak diperlukan. Dan hal ini juga yang dipraktikkan dalam menjalankan
Tim PKM, contohnya saja adalah Rupin On The Road umumnya dilaksanakan pada saat
eksekusi Book For Jabar. Hal ini dilakukan agar program berjalan lebih
menyenangkan dan anak-anak yang berada di sekolah tersebut mendapatkan pengetahuan
lebih melalui permainan edukatif, sementara relawan Tim PKM membangunkan mereka
fasilitas perpustakaan yang layak. Beberapa bulan setelah eksekusi awal, Tim
PKM akan melakukan pengawasan dengan cara survei langsung untuk memantau
kondisi perpustakaan yang telah dibuat, mulai dari kondisi, jumlah, serta
lingkungan perpustakaan.
Sampai
dengan saat ini sudah banyak sekolah dan daerah bencana yang mendapatkan
bantuan dari Tim PKM POLBAN dengan ketiga programnya tadi, antara lain untuk
program Book For Jabar adalah Desa Cisingkur Pangalengan, SDN Cikendung
Kabupaten Subang, SDN 1 Lembang Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat, SDN
cioga Kabupaten Tasikmalaya, SDN Kemang Kabupaten Cianjur, dan SDN Ciwangi 3
Kabupaten Garut. Sedangkan untuk program Mahagana beserta kegiatan Rupin On The
Road adalah daerah Pangalengan, Majalengka, Kabupaten Garut, Cigalontang
Tasikmalaya, Baleendah Kabupaten Bandung, Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung
Barat, Kecamatan Pamanukan Kabupaten Subang, Kecamatan Jatibarang Kabupaten
Indramayu, dan Kecamatan Cireunghas Sukabumi.
Seiring
perkembangan dan kebutuhan yang ada akhirnya pada Februari 2015, Tim PKM KEMA
POLBAN melalui sidang istimewa memutuskan untuk memisahkan diri dari BEM KEMA
POLBAN dan menjadi komunitas eksternal dengan nama Tim PKM (tanpa penulisan
POLBAN sesuai UU organisasi Eksternal POLBAN dan konsultasi dengan MPM POLBAN).
Dengan perubahan ini, perubahan struktur organisasi pun disusun walau tidak
mengubah misi dan kegiatan utama di dalamnya. Pemisahan ini juga dimaksudkan
untuk mempersiapkan Tim PKM untuk mengajukan diri sebagai salah satu UKM di
POLBAN dengan lebih mendalam dan komprehensif.